Textbook
Merindu Baginda Nabi: sebuah novel pembangun jiwa
Awan putih yang bergerombol itu seumpama kumpulan jutaan malaikat yang sedang berdzikir dalam diam. Gadis berjibab merah marun itu menyeka air matanya sambil memandang ke luar jendela pesawat yang dinaikinya. Ada kerinduan yang menggelegak dan membara dalam dadanya. Kerinduan kepada Baginda Nabi, menyatu dngan kerinduan kepada abah dan umminya, serta teman-temannya, anak-anak yatim di Daru Sakinah sana. Diam-diam ia merasa iri dengan abahnya. Bagaimana abahnya bisa memiliki rasa rindu sedemikian dalam kepada Baginda Nabi SAW. Ia berharap suatu saat juga memiliki rindu seperti itu. Rasa rindu nan dahsyat yang hanya dikaruniakan oleh Allah kepada hamba-hamba terpilih.
Diam-diam ia merasa iri dengan abahnya. Bagaimana abahnya bisa memiliki rasa rindu sedemikian dalam kepada Baginda Nabi SAW. Ia berharap suatu saat juga memiliki rasa rindu seperti itu. Rasa rindu nan dahsyat yang hanya dikaruniakan oleh Allah kepada hamba-hamba terpilih.
Ya, rindu kepada Baginda Nabi, sebagaimana rindunya Nabi Muhammad SAW kepada umatnya akhir zaman. Yakni, mereka yang tak pernah berjumpa atau melihat secara langsung wajah Rasulullah SAW, namun selalu mengikuti ajaran yang dibawahnya, dan terus menerus mengumadangkan Shalawat untuknya.
Ya Nabi, Salam 'Alaika
Ya Rasul, Salam 'Alaika
Ya Habib, Salam 'Alaika
Shalawatullah 'Alaika
Tidak tersedia versi lain